Jumat, 28 Februari 2025

Doa Malam Ramadlan

Bismillah,

Berikut ini doa dari Sayyidi Syekh Ibrohim al-Kaulakhi, dibaca setiap malam pada bulan Ramadlan: 



Senin, 06 Januari 2025

Kesabaran Kiai Keberkahan Santri

 

Hari ini, Ahad 5 Januari 2025 adalah Haulnya Mbah Yai Sa'id Munajat XII dan Nyai Rochimah Khodijah XVI, Muassis Ponpes Darus Salam Songoyudan Sawahan Mojosari. Acara dimulai pagi hari, dengan khotmil Qur'an di Masjid Al-Isyroq dan beberapa Musholla. Setelah Dzuhur, semua khotmil Qur'an selesai.

Meningkat acara selanjutnya, sekitar pukul 13.15 WIB acara Temu Alumni dimulai, cak Shobirin selaku MC membuka dengan bacaan Ummul Qur'an. Acara diteruskan dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Abah Manab, setelah itu disambung 'Mahallul Qiyam' oleh Grup santrinya Ustadz Ahyat. Lalu, acara dilanjutkan tahlil dan doa di Makam Mbah Yai Sa'id yang dipimpin langsung oleh Gus Shohib Muttaqin, Ia merupakan cucu mantu Mbah Yai Sa'id.

Kemudian, acara diteruskan dengan sambutan oleh alumni, dalam hal ini diwakili oleh Ustadz Amari dari Balikpapan. Ia menyampaikan pentingnya semangat dalam berdakwah dan berpesan jangan meremehkan kebaikan sekecil apapun. Usai sambutan dari alumni, diteruskan sambutan dari tuan rumah (keluarga besar Mbah Yai Sa'id), dalam hal ini diwakili oleh Gus Mazad.

Meningkat acara berikutnya, sambutan alumni senior sekaligus bercerita tentang "Siroh Mbah Yai Sa'id", kali ini diwakili oleh Ustadz Ahyat. Ia menjelaskan bahwa berdirinya Ponpes Darus Salam Songoyudan sekitar tahun 1977, dimana Masjid ini (Al-Isyroq) masih berupa Musholla kecil. Ia juga bercerita bagaimana sosok Mbah Yai Sa'id adalah ulama yang sangat sabar dalam mendidik para santri. Yai Said tidak memarahi santrinya, imbuhnya.

Cak Ahyat -sapaan akrabnya- pernah didawuhi oleh Mbah Yai Sa'id, jika ingin menjadi pribadi penyabar, maka latihanlah berjalan kaki yang jauh. Akhirnya, Ia pun melatih kesabarannya dengan berjalan ke Bangkalan Madura, berbekal uang saku Rp. 300 dan surat keterangan dari pak lurah Miskat. Ternyata, bekal uang 300 rupiah tersebut habis digunakan hanya untuk tiket Kapal penyebrangan ke Madura. Ringkas cerita, cak Ahyat hanya bertahan 6 bulan di perantauan jalan kaki, itu pun pulangnya naik kendaraan.

Mbah Yai Sa'id juga dijuluki sebagai "Kiai Yaa Badi", karena sering mengucapkan Ya Badi' saat memimpin istighosah di Masjid Jami' Makbadul Muttaqin Mojosari. Ia juga mengisahkan ada 3 santriwati yang manjat pohon Jambu, karena udzur tidak mengikuti acara istighosah di Masjid Jami', tetapi sekali lagi Mbah Yai Sa'id tidak pernah memarahi santrinya.

Selanjutnya, acara terakhir doa dipimpin oleh Abah Imam Syafi'i, kemudian diteruskan ramah tamah hingga selesai, sholat Asar jamaah dan hadirin pulang ke rumah masing-masing.

Setelah Maghrib, acara tahlil dan doa dengan masyarakat warga Sawahan Mojosari. Kemudian, ba'da Isya' acara khusus jamaah 'rebana Ishari' hingga selesai lebih dari pukul 23.00 WIB.


Shohib Muttaqin,

Mojosari, 6 Januari 2025


Sabtu, 04 Januari 2025

Doa Ya Man Adzharol Jamil

Doa Ya Man Adzharol Jamil

 يَا مَنْ أَظْهَرَ الْجَمِيلَ، وَسَتَرَ الْقَبِيحَ، وَلَمْ يُؤَاخِذْ بَالْجَرِيرَةِ، وَلَمْ يَهْتِكِ السِّتْرَ، وَيَا عَظِيمَ الْعَفْوِ، وَيَا حَسَنَ التَّجَاوُزِ، وَيَا وَاسِعَ الْمَغْفِرَةِ، وَيَا بَاسِطَ الْيَدَيْنِ بِالرَّحْمَةِ، وَيَا سَامِعَ كُلِّ نَجْوَى، وَيَا مُنْتَهَى كُلِّ شَكْوَى، وَيَا كَرِيْمَ الصَّفْحِ، وَيَا عَظِيمَ الْمَنِّ، وَيَا مُقِيلَ الْعَثَرَاتِ، وَيَا مُبْتَدِئاً بِالنِّعَمِ قَبْلَ اسْتِحْقَاقِهَا، يَا رَبِّي وَيَا سَيِّدِي وَيَا مَوْلَايَ وَيَا غَايَةَ رَغْبَتِي، أَسْأَلُكَ أَنْ لَا تُشَوِّهَ خِلْقَتِي بِبَلَاءِ الدُّنْيَا وَلَا بِعَذَابِ النَّارِ .

Imam al-Hakim berkata: "Hadits ini sanadnya shahih karena perawinya mayoritas berasal dari penduduk Madinah yang terpercaya (Tsiqoh)". Hadits ini ada di nomor 1.998 "Kitabu ad-Dua' wa Takbir wa Tahlil wa Tasbih wa Dzikr".

Sayyidi Syekh Ibn Masyri berkata: Maulana Syekh Ahmad Tijani berkata: "Jika kamu mampu, jadikan doa ini sebagai wirid 20 kali dalam sehari semalam. Doa ini datangnya dari Malaikat Jibril kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam sebagai hadiah, diantara pahalanya adalah seandainya para Malaikat 7 Langit menyifati (doa ini) mereka tidak akan mampu menyifatinya hingga hari Akhir".

Tata cara bacanya:

Guru kami Prof. Dr. Radhi Genoun al-Idrisi berkata: "Sayyidi Syekh Arobi bin Sayih dalam manuskripnya menuliskan tata cara baca doa ini : dibaca pagi 10 kali dan malam 10 kali atau dibaca setiap selesai sholat Fardhu 4 kali, sehingga jumlahnya 20 kali".

Keutamaannya:

al-Qadli Syekh Ahmad Sukairij al-Maghribi berkata: "Siapa yang membaca doa ini 10 kali di pagi hari dan 10 kali di sore hari dengan hati khusyu' (hadir) seperti membaca QS. Al-Fatihah bernilai "Ismil A'dzom".

Referensi:

1. Al-Mustadrok ala Shohihain, Imam al-Hakim, hlm. 729, Jilid 1, Darul Kutub Ilmiah, Beirut Lebanon.

2. Jawahir al-Ma'ani, Sayyidi Ali Harazem, hlm. 224, Jilid 1, Dar ar-Rosyad al-Haditsiyah, Casablanca Maroko, 2011.

3. Al-Jami', Sayyidi Ibn Masyri, hlm. 332, Dar al-Aman, Rabat Maroko, 2012.

4. Ahzab wa Aurod, Prof. Radhi Genoun al-Idrisi, hlm. 89, Imprimerie Yadip, Rabat Maroko, 2016.

5. Tarekat Tijaniyah Perspektif Amaliah dan Ilmiah, Shohib Muttaqin, hlm. 45, t-p, Demak Indonesia, 2017.

 

Shohib Muttaqin,

Mojosari, 4 Januari 2025. 



Kamis, 02 Januari 2025

Marwiyat Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki

 

Jika ke kota Makkah, biasanya sebagian jamaah haji atau umroh menyempatkan diri 'sowan' ke Sayyid Ahmad bin Muhammad bin Alawi al-Maliki di daerah Ruseifah Makkah. Sudah tak asing lagi, sebab ayahanda dan kakek beliau adalah Guru dari para kiai di Indonesia. Penulis pun sama, kali pertama 'ngangsu kaweruh' pada 2010 saat menjadi TEMUS dari Maroko, kedua pada 2012 dengan keadaan serupa TEMUS dari Maroko Daker Makkah di Bakhutmah - Misfalah.

Sedangkan ketiga kalinya pada 16 Januari 2023, kami berangkat kesana sekitar pukul 10.30 WAS dari hotel Nada Al Deafah, naik Taksi 20 SR sampai lokasi. Sesampai di Pesantren Abuya, sebelum Dzuhur kami ngaji kitab tafsir "Shofwatu Tafasir" karya Syekh Muhammad as-Shobuni, mulai awal surah As-Shaf hingga akhir surah.

Hadir juga dalam majelis tersebut, Mbah Yai Ubab Maimun Zubair Sarang Rembang. Diakhir majelis, beliau Sayyid Ahmad mengijazahkan kepada penulis 'Tsabat' Ayahanda beliau Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki "al-Iqdul al-Farid."

Adapun Guru-guru Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki, diantaranya adalah:

1. Dari Makkah dan Madinah (hlm. 10):

a. Ayahanda beliau Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki

b. Syekh Hasan bin Muhammad al-Masyath

c. Syekh Muhammad Yasin bin Isa al-Fadani

2. Dari Yaman (hlm. 11):

a. Habib Umar bin Ahmad bin Sumaith

b. Habib Alawi bin Abdullah As-Segaf

c. Sayyid Ibrahim bin Umar bin Aqil Baalawi al-Husaini

3. Dari Mesir (hlm. 12):

a. Syekh Muhammad al-Hafidz bin Abdul Lathif at-Tijani

b. Syekh Hasanain bin Muhammad Makhluf

c. Syekh Muhammad bin Abdullah al-Aquri

4. Dari Indonesia (hlm. 13):

a. Habib Ali bin Abdur Rohman bin Abdullah al-Habsyi

b. Habib Salim bin Ahmad bin Jindan

c. Habib Muhammad bin Ahmad bin Hasan al-Kaf dari Tegal Jawa Tengah.

5. Dari Syam (hlm. 14):

a. Sayyid Muhammad al-Makki bin Muhammad bin Ja'far al-Kattani

b. Syekh Muhammad Sholeh bin Abdullah al-Farfuri

c. Syekh Muhammad Abu Yusr bin Muhammad Abi Khoir bin Ahmad Abidin.

6. Dari Maroko, Tunisia dan Aljazair (hlm. 14):

a. Sayyid Abdullah bin Muhammad Genoun al-Maghribi

b. Syekh Muhammad Thohir bin Asyur at-Tunusi

c. Syekh Thoyyib bin al-Maulud bin Mustofa al-Jazairi.

7. Dari India dan Pakistan (hlm. 15):

a. Syekh Muhammad Zakaria bin Muhammad Yahya al-Kandahlawi

b. Syekh al-Mufti Mahdi Hasan as-Syahajanaburi

c. Syekh al-Mufti Mustofa bin Imam Ahmad Ridlo Khon al-Birilawi al-Hindi.

Akhirnya, semoga dengan adanya sanad yang bersambung kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam ilmu menjadi berkah dan manfaat serta Rasulullah berkenan memberikan Syafaatnya kepada kita semua. Aamiin

Shohib Muttaqin,

Mojosari, 2 Januari 2025.


Rabu, 01 Januari 2025

Marwiyat Syekh Muhammad al-Hafidz

Syekh Muhammad bin Ahmad adalah salah satu ulama di daerah Mghrbalin Al-Darb Al-Ahmar Cairo Mesir. Beliau adalah cucu dari ulama yang masyhur pada zamannya, yaitu Syekh Muhammad al-Hafidz at-Tijani (W. 29 Jumadi Tsani 1398 H) bin Syekh Abdul Lathif bin Salim. Ayahnya merupakan seorang alim dan kesohor sebagai penerus ayahandanya Waliyullah Syekh Muhammad al-Hafidz.

Pertemuan penulis dengan Syekh Muhammad, seorang figur kharismatik namun sederhana kali pertama di Brebes Jawa Tengah pada 31 Agustus 2024, tepatnya di PP. Darus Salam Jatibarang dibawah pimpinan KH. Muhammad Sholeh Basalamah saat acara Idul Khotmi. Selanjutnya, penulis melanjutkan pertemuan kedua kalinya di kediaman beliau Alzawia Al-Tijaniya Alkobra – 9 Atfet Al-Daly Hussein, Al-mugerblein Cairo pada 17 Desember 2024. Alhamdulillah, lebih dari satu jam kami bermudzakaroh tentang ilmu Syariah dan Thoriqoh, dan akhirnya penulis diberikan "Marwiyat dan Ijazah" oleh beliau.

Adapun Guru-guru beliau diantaranya adalah:

A.   Dibidang Syariah

1.     Syekh Dr. Hasan Mahmud Abdul Lathif As-Syafi’i

2.     Syekh Dr. Rif’at Fauzi Abdul Mutholib

3.     Syekh Muhammad Ibrahim Abdul Baits al-Kattani

4.     Syekh Dr. Ali Gom’ah Muhammad

5.     Syekh Abdul Hafidz Ahmad Musthofa Utsman at-Tijani

B.   Dibidang Tarekat Tijaniyah

1.     Sayyid Muhammad al-Kabir bin Sayyid al-Basyir bin Sayyid Muhammad al-Habib

2.     Sayyid Zainal Abidin bin Sayyid al-Basyir bin Sayyid Mahmud

3.     Sayyid al-Basyir bin Sayyid al-Hajj Amuhammad

4.  al-Hajj Yahya Hasanain Hasan dari kakek beliau Syekh Muhammad al-Hafidz

5. al-Hajj Abdul Hafidz Ahmad Utsman dari Sayyid Abdul Majid Kholil dari kakek beliau Syekh Muhammad al-Hafidz

6.     al-Hajj Muhammad bin Muhammad al-Hafidz.

Akhirnya, semoga dengan adanya sanad yang bersambung kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam ilmu menjadi berkah dan manfaat serta Rasulullah berkenan memberikan Syafaatnya kepada kita semua. Aamiin

Shohib Muttaqin,

Mojosari, 1 Januari 2025. 


Senin, 30 Desember 2024

Haul ke 48 Syekh Muhammad al-Hafidz


Syekh Muhammad al-Hafidz at-Tijani adalah seorang ulama besar asal Mesir yang dikenal karena kedalaman ilmu agama, terutama dalam bidang Tafsir, Fiqih dan Tasawuf. Beliau lahir di Mesir pada 1315 H, ayahnya bernama Syekh Abdul Lathif bin Salim. Beliau merupakan salah satu tokoh penting dalam tarekat Tijaniyah yang banyak berperan dalam penyebaran ajaran tarekat ini di dunia Islam, khususnya di Mesir dan kawasan sekitarnya.

Diantara Guru-guru beliau adalah:

1. Sayyidi Syekh Abdullah Hamadah

2. Syekh Sulaiman Al-Bana

3. Syekh Abdul Mun’im Qasim

4. Syekh Muhammad Madhi Rakhawi

5. Syekh Yusuf Dajwi

6. Syekh Ahmad As-Suba'i

7. Syekh Badr Salamah

8. Syekh al-Qadli Ahmad Sukairij

9. Syekh Alfa Hasyim al-Futiy al-Madani

10. Sayyid Muhammad al-Kabir bin Sayyid al-Basyir at-Tijani

11. Sayyid Mahmud bin Sayyid al-Basyir at-Tijani

12. Syekh Muhammad an-Nadhifi as-Susiy

13. Syekh Abdul Majid Kholil

14. Syekh Muhammad Abdul Hay al-Kattani

15. Syekh Muhammad Shodiq ar-Riyyahi (cucu Syekh Ibrahim ar-Riyyahi Tunisia). 

Sebagai seorang ulama besar, Syekh Muhammad al-Hafidz at-Tijani dikenal sebagai seorang pengajar dan penulis. Beliau menulis berbagai karya yang mencakup ajaran-ajaran Tasawuf, Fiqih, dan juga kajian-kajian spiritual. Karya-karyanya sering digunakan oleh para pelajar dan pengikut tarekat Tijaniyah sebagai panduan dalam perjalanan spiritual mereka.

Beliau juga dikenal sebagai seorang yang sangat dihormati karena kepakarannya dalam ilmu Hadits dan Tafsir. Meskipun lebih dikenal dalam konteks tasawuf dan tarekat, Syekh Muhammad al-Hafidz memiliki penguasaan yang mendalam terhadap berbagai cabang ilmu agama lainnya.

Syekh Muhammad al-Hafidz at-Tijani wafat pada 29 Jumadi Tsani 1398 H yang bertepatan 5 Januari 1978 M. Beliau telah memberikan banyak kontribusi dalam pengajaran dan penyebaran ilmu agama Islam, terutama dalam bidang tasawuf dan tarekat Tijaniyah. Hingga saat ini, keberadaan Majelis Ilmu beliau yang terletak di Zawiyah Tijaniyah Mghrbalin Mesir masih eksis, diteruskan oleh cucu beliau; Sayyidi Syekh Muhammad bin Ahmad bin Muhammad al-Hafidz. Alhamdulillah penulis pernah 'sowan' langsung ke kediamannya di Zawiyah Tijaniyah Mghrbalin pada 17-12-2024 dan mendapatkan legalitas sanad yang bersambung kepada Sayyidi Syekh Muhammad al-Hafidz baik dalam ilmu Syariat maupun Tarekat Tijaniyah.

Adapun Karomah beliau diantaranya yaitu; beliau sering bersedekah harta dari 'alam gaib' yang diambil dari sajadahnya. Untuk lebih jelasnya ada di kitab "Mu'jam Man Roa Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam fin Naumi wal Yaqadzah" hlmn. 254 - 255.

Shohib Muttaqin,

Mojosari, 30 Des 2024

(28 Jumadi Tsani 1446 H).