Minggu, 15 Agustus 2021

Keutamaan Salawat Fatih

 اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِالْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ، وَالْـخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ نَاصِرِ الْـحَقِّ ‍ بِالْـحَقِّ، وَالـْهَادِي إِلَى صِرَاطِك َالْمُسْتَقِيْمِ وَعَلى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْمِ

“ Yaa Allah limpahkanlah rahmatMu kepada Nabi Muhammad yang telah membukakan sesuatu yang tertutup, yang menjadi penutup para Nabi dan Rasul yang terdahulu, yang membela agama Allah ta’ala sesuai dengan petunjukNya dan yang memberi petunjuk kepada jalan agamaMu. Semoga rahmatMu dilimpahkan kepada keluarganya yaitu rahmat yang sesuai dengan kepangkatan Nabi Muhammad ”.

 

 A. SALAWAT DI ALQURAN

إنَّ اللهَ وملائكته يصلُّونَ على النبيِّ، يا أيّها الذين آمنوا صلُّوا عليه وسلِّموا تسليما (الأحزاب: 56)

“Sesungguhnya Allah dan Malaikat-MalaikatNya bersalawat untuk Nabi (Muhammad). Wahai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. (QS. Al-Ahzab: 56).

 

B. SALAWAT DI HADITS

عن عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما أنه سمع رسولَ الله صلى الله عليه وسلم يقول: من صلّى عليَّ صلاةً، صلّى الله عليه بها عشرًا (رواه مسلم).

 

Dari sahabat Abdullah bin Amr bin al-Ash radiyallah anhuma bahwa Ia mendengar Rasulullah  bersabda: “Siapa saja yang bersalawat kepadaku satu kali, maka Allah bersalawat kepadanya sepuluh kali”. (HR. Imam Muslim).

 

عن ابن مسعود رضي الله عنه أنّ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم قال: أولى الناس بي يومَ القيامة أكثرهم عليَّ صلاةً (رواه الترمذي).

 

Dari sahabat Ibnu Mas’ud radiyallah anhu bahwa Rasulullah  bersabda: “Paling utamanya manusia disisiku pada hari Kiamat adalah orang yang paling banyak membaca salawat kepadaku” (HR. Imam Tirmidzi).

Lalu, bagaimana keutamaan Salawat Fatih ? Silakan klik link ini Keutamaan Salawat Fatih.



Sabtu, 14 Agustus 2021

Hari Asyuro 1443 H

 

Alhamdulillah kita telah memasuki tahun 1443 H, dan insyaallah kita akan mendapati hari ke 10 bulan Muharram pada hari Kamis 19 Agustus 2021, jadi malam Asyuro tahun ini jatuh hari Rabu (18 Agustus) malam Kamis. Lantas, apakah perlu kita rayakan? Dan siapa yang kali pertama merayakan?

Dari pertanyaan tersebut akan kita temukan jawabannya, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Abbas radliyallahu anhu beliau berkata: “Tatkala Nabi Muhammad datang ke kota Madinah, beliau mendapati kaum Yahudi sedang berpuasa di hari Asyuro, lantas beliau bertanya kepada mereka, 'Hari apa yang kalian sedang berpuasa ini?' Mereka menjawab, 'Hari ini adalah hari yang agung, Allah ta’ala menyelamatkan Musa dan kaumnya pada hari ini dan menenggelamkan Fir’aun beserta pasukannya. maka Musa berpuasa pada hari ini sebagai rasa syukur dan kami turut berpuasa. Kemudian Rasulullah bersabda, 'Maka kami dengan Musa lebih berhak dan lebih utama dari pada kalian. Lalu Rasulullah berpuasa dan memerintahkan berpuasa.” HR Bukhari dan Muslim.

Adapun keutamaan puasa ini adalah menghapus dosa setahun yang lalu, sebagaimana hadits riwayat sahabat Abu Qatadah, bahwa Nabi Muhammad ditanya tentang puasa hari Asyuro, lalu beliau bersabda, “Allah ta’ala menghapus dosa setahun yang lalu” (HR. Muslim).

Kemudian, disebutkan dalam kitab “Tanbihul Ghofilin” karya Syekh al-Allamah Nasr bin Muhammad as-Samarqandi pada bab ‘Fadlu Yaumi Asyuro’ ada peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada hari Asyuro, diantaranya adalah sebagai berikut :

1.    Diciptakannya Langit, Bumi, Laut, Gunung, Lauh dan al-Qolam

2.    Diciptakannya Nabi Adam alaihissalam dan Sayyidah Hawa, serta diterima taubatnya Nabi Adam

3.    Dikeluarkannya Nabi Yunus alaihissalam dari perut ikan paus dan diterimanya taubat umat Nabi Yunus alaihissalam

4.   Dilahirkannya Nabi Ibrahim alaihissalam dan selamatnya Nabi Ibrahim alaihissalam dari api yang membakarnya oleh Raja Namrud.

5.    Dibukanya (dihilangkan) ‘penyakit’ yang mendera Nabi Ayyub alaihissalam

6.    Diampuninya Nabi Dawud alaihissalam

7.    Dilahirkannya Nabi Isa alaihissalam dan diangkatnya Nabi Isa alaihissalam ke langit.

 

Doa Hari Asyuro

Dalam hal berdoa, sebetulnya ada banyak faedah bagi orang yang senantiasa meminta ampun kepada Allah ta’ala, diantaranya yaitu sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Abbas radliyallahu anhu Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang senantiasa beristighfar (meminta ampun kepada Allah), Allah ta’ala menjadikan setiap kesusahan baginya jalan keluar, setiap kegalauan kelapangan, dan dia diberikan rezeki yang tidak dia sangka-sangka” (HR Abu Dawud).

Adapun doa ataupun dzikir pada hari Asyuro menurut penuturan Sayyidi Syekh Ali al-Ajhuri dan Syekh Abu Salim al-Ayyasyi sebagaimana dijelaskan Syekh al-Muhaddits Idris al-Iraqi at-Tijani dalam kitabnya “Ikhtisoru Irsyadil Khos wal Am” hlm. 18: “Barang siapa yang membaca pada hari Asyuro:

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلِ نِعْمَ المَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

Artinya: “Cukuplah Allah ta’ala (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik Maha pelindung dan Maha penolong”. Dibaca sebanyak 70 kali, niscaya Allah ta’ala akan mengampuni orang tersebut dan menjaganya.

Masih menurut Syekh Idris al-Iraqi at-Tijani hlm. 23, beliau menukil doa dan dzikir riwayat Maulana Syekh al-Qutb al-Maktum Sayyidi Ahmad at-Tijani di malam Asyuro sebagai berikut :

1. Membaca Ayat Kursi beserta basmalah sebanyak 360 kali

2. Kemudian, membaca surah Yunus 58 sebanyak 48 kali (dengan posisi duduk tasyahhud seperti shalat)

قُلْ بِفَضْلِ اللهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَالِكَ فَلْيَفْرَحُوْا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُوْنَ

3. Lalu, doa seperti ini sebanyak 12 kali

اللهم إِنَّ هَذِه لَيْلَةٌ جَدِيْدَةٌ فِيْ شَهْرٍ جَدِيْدٍ فِيْ عَامٍ جَدِيْدٍ فَأَعْطِنِيْ، اللهم خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا، وَاصْرِفْ عَنِّيْ شَرَّهَا وَشَرَّ مَا فِيْهَا وَشَرَّ فِتْنَتِهَا وَمُحْدَثَاتِهَا وَشَرَّ النَّفْسِ وَالْهَوَى وَالشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

4. Kemudian ditutup dengan bershalawat kepada Nabi Muhammad  

Adapun guru kami Prof. Dr. Radli Genoun al-Idrisi ulama pakar Manuskrip dari kota Rabat Maroko menyebutkan doa hari Asyuro dalam bukunya “Ahzab wa Aurod al-Qutb al-Maktum wa al-Khotm al-Muhammadiy al-Ma’lum” hlm. 116 sebagai berikut dibaca 7 kali :

سُبْحَانَ اللهِ مِلْئَ الْمِيْزَانِ، وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَزِنَةَ الْعَرْشِ، لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَى مِنَ اللهِ إِلَّا إِلَيْهِ، سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِهِ التَّامَّاتِ كُلِّهَا، أَسْأَلُكَ السَّلَامَةَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ، وَهُوَ حَسْبِيْ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ، نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النّصِيْرُ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ وَآلِهِ أَجْمَعِيْنَ

 

Ditulis oleh,

Ahmad Shohibul Muttaqin

Ponpes Darus Salam Songoyudan

Sawahan Mojosari Mojokerto

Minggu, 08 Agustus 2021

Doa Akhir dan Awal Tahun Hijriyah

 

Insyaallah tahun 1442 H., akan berakhir pada tanggal 30 Dzulhijjah bertepatan dengan 9 Agustus 2021 sesuai pengumuman Lembaga Falakiyah PBNU nomor 024/LF-PBNU/VIII/2021. Artinya kita akan memulai awal tahun baru 1443 H, pada hari Selasa 10 Agustus 2021.

Adapun berkenaan doa akhir tahun, dibaca setelah Asar atau menjelang waktu Maghrib adalah sebagai berikut:

 

  اللّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلِمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اِسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ.

Adapun berkenaan doa awal tahun riwayat Maulana Syekh Ahmad Tijani sebagaimana dijelaskan Syekh al-Muhaddits Idris al-Iraqi dalam kitabnya “Ikhtisoru Irsyadil Khos wal Am”, dibaca setelah shalat Maghrib adalah sebagai berikut:

ü  Diawali membaca surah Al-Fatihah satu kali

ü  Membaca shalawat Fatih satu kali

ü  Membaca Ayat Kursi 360 kali, lalu berdoa

 

اللهم يا مُحَوِّلَ الأحوال، حَوِّلْ حَالِيْ إلى أحسنِ حَالٍ، بِحَوْلِكَ وقوَّتِكَ يَا كَبِيْرُ يَا مُتَعَال، يَا عزيزُ يا مِفْضَال، وصلى الله على سيدنا محمد وآله وصحبه وسلَّمَ تسليمًا.

Boleh ditambah doa dibawah ini:

 

اللّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ.

Doa awal tahun ini dibaca sebanyak 3 kali dalam rangka menyambut tahun baru Hijriyah. Dengan harapan mendapat anugerah dan kemurahan dari Allah ta’ala untuk kita pada tahun baru ke depan serta diamankan dari kejahatan Syetan.

Adapun Prof. Dr. Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki selalu mengamalkan minum susu putih diawal 1 Muharram, hal ini tafa’ulan (berharap) meminta agar sepanjang tahun dijadikan tahun yang putih, tahun yang bersih dan tahun melakukan berbagai kebaikan. Wallahu a’lam bi showab

 

Ditulis oleh,

Ahmad Shohibul Muttaqin

Ponpes Darus Salam Songoyudan