Senin, 06 Januari 2025

Kesabaran Kiai Keberkahan Santri

 

Hari ini, Ahad 5 Januari 2025 adalah Haulnya Mbah Yai Sa'id Munajat XII dan Nyai Rochimah Khodijah XVI, Muassis Ponpes Darus Salam Songoyudan Sawahan Mojosari. Acara dimulai pagi hari, dengan khotmil Qur'an di Masjid Al-Isyroq dan beberapa Musholla. Setelah Dzuhur, semua khotmil Qur'an selesai.

Meningkat acara selanjutnya, sekitar pukul 13.15 WIB acara Temu Alumni dimulai, cak Shobirin selaku MC membuka dengan bacaan Ummul Qur'an. Acara diteruskan dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Abah Manab, setelah itu disambung 'Mahallul Qiyam' oleh Grup santrinya Ustadz Ahyat. Lalu, acara dilanjutkan tahlil dan doa di Makam Mbah Yai Sa'id yang dipimpin langsung oleh Gus Shohib Muttaqin, Ia merupakan cucu mantu Mbah Yai Sa'id.

Kemudian, acara diteruskan dengan sambutan oleh alumni, dalam hal ini diwakili oleh Ustadz Amari dari Balikpapan. Ia menyampaikan pentingnya semangat dalam berdakwah dan berpesan jangan meremehkan kebaikan sekecil apapun. Usai sambutan dari alumni, diteruskan sambutan dari tuan rumah (keluarga besar Mbah Yai Sa'id), dalam hal ini diwakili oleh Gus Mazad.

Meningkat acara berikutnya, sambutan alumni senior sekaligus bercerita tentang "Siroh Mbah Yai Sa'id", kali ini diwakili oleh Ustadz Ahyat. Ia menjelaskan bahwa berdirinya Ponpes Darus Salam Songoyudan sekitar tahun 1977, dimana Masjid ini (Al-Isyroq) masih berupa Musholla kecil. Ia juga bercerita bagaimana sosok Mbah Yai Sa'id adalah ulama yang sangat sabar dalam mendidik para santri. Yai Said tidak memarahi santrinya, imbuhnya.

Cak Ahyat -sapaan akrabnya- pernah didawuhi oleh Mbah Yai Sa'id, jika ingin menjadi pribadi penyabar, maka latihanlah berjalan kaki yang jauh. Akhirnya, Ia pun melatih kesabarannya dengan berjalan ke Bangkalan Madura, berbekal uang saku Rp. 300 dan surat keterangan dari pak lurah Miskat. Ternyata, bekal uang 300 rupiah tersebut habis digunakan hanya untuk tiket Kapal penyebrangan ke Madura. Ringkas cerita, cak Ahyat hanya bertahan 6 bulan di perantauan jalan kaki, itu pun pulangnya naik kendaraan.

Mbah Yai Sa'id juga dijuluki sebagai "Kiai Yaa Badi", karena sering mengucapkan Ya Badi' saat memimpin istighosah di Masjid Jami' Makbadul Muttaqin Mojosari. Ia juga mengisahkan ada 3 santriwati yang manjat pohon Jambu, karena udzur tidak mengikuti acara istighosah di Masjid Jami', tetapi sekali lagi Mbah Yai Sa'id tidak pernah memarahi santrinya.

Selanjutnya, acara terakhir doa dipimpin oleh Abah Imam Syafi'i, kemudian diteruskan ramah tamah hingga selesai, sholat Asar jamaah dan hadirin pulang ke rumah masing-masing.

Setelah Maghrib, acara tahlil dan doa dengan masyarakat warga Sawahan Mojosari. Kemudian, ba'da Isya' acara khusus jamaah 'rebana Ishari' hingga selesai lebih dari pukul 23.00 WIB.


Shohib Muttaqin,

Mojosari, 6 Januari 2025


Tidak ada komentar:

Posting Komentar