Bagaimana pandangan Ulama tentang sholat Kaffarot atau penebus sholat yang tertinggal ?
Dalam hal ini, ulama berbeda pendapat antara pro dan kontra. Mengapa
demikian? hal ini disebabkan pengambilan dalil (istinbath) dari hadits Rasulullah
shalallahu alaihi wa sallam berbeda dari sudut pandang antara ahli
Hadits dan ahli Tasawuf. Ahli Hadits memandang bahwa hadits tersebut dinilai
tidak valid, akan tetapi ahli Tasawuf memiliki penilaian tersendiri dengan
melhat sisi ruhaniyahnya. Bahkan, diantara ahli Tasawuf ada yang langsung
menanyakan status hadits tersebut kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa
sallam.
Guru kami Syekh Prof. Dr. Radli Genoun al-Idrisi al-Hassani menukil
pendapat tentang sholat Kaffarot dalam karyanya “Ahzab wa Aurod
al-Qutb al-Maktum wa al-Khotmi al-Muhammadiyi al-Ma’lum” hlm 109 tentang
tata cara pelaksanaannya:
قال سيدي محمد بن
المشري في كتابه الجامع: ومنها تكفير الصلاة الفائتة: من صلى يوم الجمعة قبل العصر
أربع ركعاتٍ يقرأ في كل ركعة منها فاتحةَ الكتاب مرة وآية الكرسي مرة، وسورة الكوثر
خمسة عشر مرة، فإذا سلّم، استغفر الله عشرًا وصلّى على النبي صلى الله عليه وسلم
خمسة عشر مرة كانت كفّارةً للصلاة الفائتة ولو مائة سنة. ص 111
Kesimpulan:
Jika ada yang sepakat dengan hal ini yaitu melaksanakan sholat kaffarat,
maka seyogyanya tidak langsung otomatis melakukan amaliah ahli Tasawuf, sebab
amaliah mereka berdasar pada izin resmi dari Rasulullah shalallahu alaihi wa
sallam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar