Kamis, 23 Desember 2021

Kesadaran Kesehatan menurut Imam As-Syafii

 

Kesadaran Kesehatan menurut Imam As-Syafii

As-Syekh al-Imam Muhammad bin Idris atau yang lebih dikenal Imam As-Syafii merupakan pendiri Madzhab Fiqih As-Syafii. Disamping beliau ahli dalam bidang Hadits karena hafal kitab Al-Muwattho’ karya gurunya Imam Malik bin Anas, beliau juga piawai dalam sastra dan pengobatan.

Dalam hal ini, Dr. Abdul Hakim al-Anis menyampaikan risalahnya tentang “Kesadaran Kesehatan menurut Imam As-Syafii”. Silakan klik linkini untuk mengunduh.

Senin, 18 Oktober 2021

Maulid Nabi, Nikmat Tertinggi

Pondok Pesantren Al-Ittihad Demak, Jawa Tengah mengadakan acara Maulid Nabi berbarengan haul KH Abdus Salam dan KH Fauzi Noor ke-23, Sabtu 16 Oktober 2021. Berbagai agenda berlangsung di pesantren yang berada di kota wali, tepatnya di Desa Jungpasir, Wedung, Demak tersebut. Mulai hari Kamis hingga Sabtu, dari khataman al-Qur'an bil ghaib se-desa, temu alumni, khitanan massal, wisuda TPQ dan bahsu masail.  

Turut hadir pada acara ini para alumni dari berbagai kota, seperti Bandung, Bogor, Cilacap, Demak, Jepara, Jakarta, Kudus, Klaten, Mojokerto, Pemalang, dan lainnya. Kegiatan ini pun menyita perhatian dari berbagai kalangan bukan hanya masyarakat desa setempat, melainkan dari berbagai kota. Terbukti, ribuan warga membanjiri Makam KH. Fauzi Noor walaupun terik matahari menyengat ba'da Dzuhur. Tampilan grup rebana Al-Huda dari Jepara yang dibina Habib Muhsin juga mengobarkan semangat bersholawat para hadirin.

Pada puncak acara, Habib Abbas al-Haddad dari Pekalongan Jateng menyampaikan pentingnya mensyukuri nikmat Allah ta'ala, sebagaimana kata Syekh al-Qadli Iyadh dalam kitabnya As-Syifa, nikmat terbesar untuk kita adalah lahirnya Nabi Muhammad.

Demikianlah acara maulid Nabi dan haul sang guru yang masyhur dengan sebutan kitab berjalan di masa hidup KH Fauzi Noor juga diamanahi sebagai mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Demak tersebut.   

 

Ahmad Shohibul Muttaqin

(Alumni Ponpes Al-Ittihad 2006)


Selasa, 21 September 2021

Kitab Sanad dan Ijazah

Judul              : الأزهار البهيجة في الأسانيد والإجازة

Penulis           : Ahmad Shohibul Muttaqin

Penerbit         : Ponpes Darus Salam 

Tahun             : September  2021

Tebal              : 72 Halaman

Cetakan         : Pertama

 

Ulama Maroko Dr. Adnan Zuhar menukil perkataan Sayyidi Syekh al-Qadli Ahmad Sukairij al-Khazraji:

"التأليف ولد لروح مؤلفه ، والولد سر أبيه"

Artinya: Karya tulis adalah 'anak' dari ruhnya penulis, sedangkan seorang anak merupakan rahasia orang tuanya.

Buku ini berisi sanad dan ijazah dari para Guru beliau, sejak belajar ilmu syariat di tempat kelahirannya desa Jungpasir Demak Jateng hingga perjalanan mencari ilmu di negeri Matahari terbenam. Semoga buku ini bermanfaat bagi para pencari ilmu, khususnya para santri di Ponpes Darus Salam Songoyudan Sawahan Mojosari Mojokerto Jawa Timur.


Kamis, 09 September 2021

Peristiwa di Bulan Safar


 Peristiwa di Bulan Safar

Safar adalah bulan kedua dalam kalender hijriyah. Dalam hal ini, Sayyidi Habib Abu Bakar al-Adni dalam kitabnya Mandzumah Syarh al-Atsar fi ma Warada ‘an Syahri Safar, menyebutkan beberapa peristiwa yang dilakukan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam di bulan ini untuk menolak anggapan negatif orang-orang pada masa jahiliah. Di antara peristiwa tersebut yaitu:

1. Pernikahan Rasulullah dengan Khadijah

مُبْتَدِئًا زَوَاجَهُ مِنْ أُمِّنَا ** خَدِيْجَةَ الْكُبْرَى بِأَيَّامِ صَفَرْ

“Dimulai pernikahan dengan Ummul Mu’minin Sayyidah Khadijah al-Kubra di hari Safar”.

 

2. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam menikahkan Sayyidah Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib pada bulan ini

وَزَوَّجَ الزَّهْرَاءَ فِيْهِ فَرِحًا ** بِحَيدَرِ الكرَّارِ في يومٍ أَغَرْ

“Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam menikahkan az-Zahra (Sayidah Fatimah) di bulan Safar dengan senang…”

 

3. Hijrahnya Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dari Makkah ke Madinah di bulan Safar.

وَهِجْرَةُ الرَّسُوْلِ فِيْمَا ذَكَرُوا ** بِآخِرِ الْأَيَّامِ فِي غَارِ الْحَجَرْ

Sebagaimana para ulama sebutkan hijrahnya Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam pada akhir bulan Safar di Goa al-Hajar.”

 

4. Perang pertama dalam Islam, yaitu perang Abwa

وَغَزْوَةُ الْأَبْوَاءِ فِيْهِ صَدَرَتْ ** كَأوَّلِ الغَزْوَاتِ ضِدَّ مَنْ كَفَرْ

“Perang Abwa di bulan Safar yang terjadi di permulaan.”

Demikianlah sebagian peristiwa yang terjadi di bulan Safar, untuk lebih detailnya silakan buka di kitab tersebut.

 

Shohib Muttaqin,

Ponpes Darus Salam Songoyudan

Mojokerto Jawa Timur.

Minggu, 15 Agustus 2021

Keutamaan Salawat Fatih

 اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِالْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ، وَالْـخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ نَاصِرِ الْـحَقِّ ‍ بِالْـحَقِّ، وَالـْهَادِي إِلَى صِرَاطِك َالْمُسْتَقِيْمِ وَعَلى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْمِ

“ Yaa Allah limpahkanlah rahmatMu kepada Nabi Muhammad yang telah membukakan sesuatu yang tertutup, yang menjadi penutup para Nabi dan Rasul yang terdahulu, yang membela agama Allah ta’ala sesuai dengan petunjukNya dan yang memberi petunjuk kepada jalan agamaMu. Semoga rahmatMu dilimpahkan kepada keluarganya yaitu rahmat yang sesuai dengan kepangkatan Nabi Muhammad ”.

 

 A. SALAWAT DI ALQURAN

إنَّ اللهَ وملائكته يصلُّونَ على النبيِّ، يا أيّها الذين آمنوا صلُّوا عليه وسلِّموا تسليما (الأحزاب: 56)

“Sesungguhnya Allah dan Malaikat-MalaikatNya bersalawat untuk Nabi (Muhammad). Wahai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. (QS. Al-Ahzab: 56).

 

B. SALAWAT DI HADITS

عن عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما أنه سمع رسولَ الله صلى الله عليه وسلم يقول: من صلّى عليَّ صلاةً، صلّى الله عليه بها عشرًا (رواه مسلم).

 

Dari sahabat Abdullah bin Amr bin al-Ash radiyallah anhuma bahwa Ia mendengar Rasulullah  bersabda: “Siapa saja yang bersalawat kepadaku satu kali, maka Allah bersalawat kepadanya sepuluh kali”. (HR. Imam Muslim).

 

عن ابن مسعود رضي الله عنه أنّ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم قال: أولى الناس بي يومَ القيامة أكثرهم عليَّ صلاةً (رواه الترمذي).

 

Dari sahabat Ibnu Mas’ud radiyallah anhu bahwa Rasulullah  bersabda: “Paling utamanya manusia disisiku pada hari Kiamat adalah orang yang paling banyak membaca salawat kepadaku” (HR. Imam Tirmidzi).

Lalu, bagaimana keutamaan Salawat Fatih ? Silakan klik link ini Keutamaan Salawat Fatih.



Sabtu, 14 Agustus 2021

Hari Asyuro 1443 H

 

Alhamdulillah kita telah memasuki tahun 1443 H, dan insyaallah kita akan mendapati hari ke 10 bulan Muharram pada hari Kamis 19 Agustus 2021, jadi malam Asyuro tahun ini jatuh hari Rabu (18 Agustus) malam Kamis. Lantas, apakah perlu kita rayakan? Dan siapa yang kali pertama merayakan?

Dari pertanyaan tersebut akan kita temukan jawabannya, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Abbas radliyallahu anhu beliau berkata: “Tatkala Nabi Muhammad datang ke kota Madinah, beliau mendapati kaum Yahudi sedang berpuasa di hari Asyuro, lantas beliau bertanya kepada mereka, 'Hari apa yang kalian sedang berpuasa ini?' Mereka menjawab, 'Hari ini adalah hari yang agung, Allah ta’ala menyelamatkan Musa dan kaumnya pada hari ini dan menenggelamkan Fir’aun beserta pasukannya. maka Musa berpuasa pada hari ini sebagai rasa syukur dan kami turut berpuasa. Kemudian Rasulullah bersabda, 'Maka kami dengan Musa lebih berhak dan lebih utama dari pada kalian. Lalu Rasulullah berpuasa dan memerintahkan berpuasa.” HR Bukhari dan Muslim.

Adapun keutamaan puasa ini adalah menghapus dosa setahun yang lalu, sebagaimana hadits riwayat sahabat Abu Qatadah, bahwa Nabi Muhammad ditanya tentang puasa hari Asyuro, lalu beliau bersabda, “Allah ta’ala menghapus dosa setahun yang lalu” (HR. Muslim).

Kemudian, disebutkan dalam kitab “Tanbihul Ghofilin” karya Syekh al-Allamah Nasr bin Muhammad as-Samarqandi pada bab ‘Fadlu Yaumi Asyuro’ ada peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada hari Asyuro, diantaranya adalah sebagai berikut :

1.    Diciptakannya Langit, Bumi, Laut, Gunung, Lauh dan al-Qolam

2.    Diciptakannya Nabi Adam alaihissalam dan Sayyidah Hawa, serta diterima taubatnya Nabi Adam

3.    Dikeluarkannya Nabi Yunus alaihissalam dari perut ikan paus dan diterimanya taubat umat Nabi Yunus alaihissalam

4.   Dilahirkannya Nabi Ibrahim alaihissalam dan selamatnya Nabi Ibrahim alaihissalam dari api yang membakarnya oleh Raja Namrud.

5.    Dibukanya (dihilangkan) ‘penyakit’ yang mendera Nabi Ayyub alaihissalam

6.    Diampuninya Nabi Dawud alaihissalam

7.    Dilahirkannya Nabi Isa alaihissalam dan diangkatnya Nabi Isa alaihissalam ke langit.

 

Doa Hari Asyuro

Dalam hal berdoa, sebetulnya ada banyak faedah bagi orang yang senantiasa meminta ampun kepada Allah ta’ala, diantaranya yaitu sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Abbas radliyallahu anhu Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang senantiasa beristighfar (meminta ampun kepada Allah), Allah ta’ala menjadikan setiap kesusahan baginya jalan keluar, setiap kegalauan kelapangan, dan dia diberikan rezeki yang tidak dia sangka-sangka” (HR Abu Dawud).

Adapun doa ataupun dzikir pada hari Asyuro menurut penuturan Sayyidi Syekh Ali al-Ajhuri dan Syekh Abu Salim al-Ayyasyi sebagaimana dijelaskan Syekh al-Muhaddits Idris al-Iraqi at-Tijani dalam kitabnya “Ikhtisoru Irsyadil Khos wal Am” hlm. 18: “Barang siapa yang membaca pada hari Asyuro:

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلِ نِعْمَ المَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

Artinya: “Cukuplah Allah ta’ala (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik Maha pelindung dan Maha penolong”. Dibaca sebanyak 70 kali, niscaya Allah ta’ala akan mengampuni orang tersebut dan menjaganya.

Masih menurut Syekh Idris al-Iraqi at-Tijani hlm. 23, beliau menukil doa dan dzikir riwayat Maulana Syekh al-Qutb al-Maktum Sayyidi Ahmad at-Tijani di malam Asyuro sebagai berikut :

1. Membaca Ayat Kursi beserta basmalah sebanyak 360 kali

2. Kemudian, membaca surah Yunus 58 sebanyak 48 kali (dengan posisi duduk tasyahhud seperti shalat)

قُلْ بِفَضْلِ اللهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَالِكَ فَلْيَفْرَحُوْا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُوْنَ

3. Lalu, doa seperti ini sebanyak 12 kali

اللهم إِنَّ هَذِه لَيْلَةٌ جَدِيْدَةٌ فِيْ شَهْرٍ جَدِيْدٍ فِيْ عَامٍ جَدِيْدٍ فَأَعْطِنِيْ، اللهم خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا، وَاصْرِفْ عَنِّيْ شَرَّهَا وَشَرَّ مَا فِيْهَا وَشَرَّ فِتْنَتِهَا وَمُحْدَثَاتِهَا وَشَرَّ النَّفْسِ وَالْهَوَى وَالشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

4. Kemudian ditutup dengan bershalawat kepada Nabi Muhammad  

Adapun guru kami Prof. Dr. Radli Genoun al-Idrisi ulama pakar Manuskrip dari kota Rabat Maroko menyebutkan doa hari Asyuro dalam bukunya “Ahzab wa Aurod al-Qutb al-Maktum wa al-Khotm al-Muhammadiy al-Ma’lum” hlm. 116 sebagai berikut dibaca 7 kali :

سُبْحَانَ اللهِ مِلْئَ الْمِيْزَانِ، وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَزِنَةَ الْعَرْشِ، لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَى مِنَ اللهِ إِلَّا إِلَيْهِ، سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِهِ التَّامَّاتِ كُلِّهَا، أَسْأَلُكَ السَّلَامَةَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ، وَهُوَ حَسْبِيْ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ، نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النّصِيْرُ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ وَآلِهِ أَجْمَعِيْنَ

 

Ditulis oleh,

Ahmad Shohibul Muttaqin

Ponpes Darus Salam Songoyudan

Sawahan Mojosari Mojokerto

Minggu, 08 Agustus 2021

Doa Akhir dan Awal Tahun Hijriyah

 

Insyaallah tahun 1442 H., akan berakhir pada tanggal 30 Dzulhijjah bertepatan dengan 9 Agustus 2021 sesuai pengumuman Lembaga Falakiyah PBNU nomor 024/LF-PBNU/VIII/2021. Artinya kita akan memulai awal tahun baru 1443 H, pada hari Selasa 10 Agustus 2021.

Adapun berkenaan doa akhir tahun, dibaca setelah Asar atau menjelang waktu Maghrib adalah sebagai berikut:

 

  اللّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلِمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اِسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ.

Adapun berkenaan doa awal tahun riwayat Maulana Syekh Ahmad Tijani sebagaimana dijelaskan Syekh al-Muhaddits Idris al-Iraqi dalam kitabnya “Ikhtisoru Irsyadil Khos wal Am”, dibaca setelah shalat Maghrib adalah sebagai berikut:

ü  Diawali membaca surah Al-Fatihah satu kali

ü  Membaca shalawat Fatih satu kali

ü  Membaca Ayat Kursi 360 kali, lalu berdoa

 

اللهم يا مُحَوِّلَ الأحوال، حَوِّلْ حَالِيْ إلى أحسنِ حَالٍ، بِحَوْلِكَ وقوَّتِكَ يَا كَبِيْرُ يَا مُتَعَال، يَا عزيزُ يا مِفْضَال، وصلى الله على سيدنا محمد وآله وصحبه وسلَّمَ تسليمًا.

Boleh ditambah doa dibawah ini:

 

اللّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ.

Doa awal tahun ini dibaca sebanyak 3 kali dalam rangka menyambut tahun baru Hijriyah. Dengan harapan mendapat anugerah dan kemurahan dari Allah ta’ala untuk kita pada tahun baru ke depan serta diamankan dari kejahatan Syetan.

Adapun Prof. Dr. Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki selalu mengamalkan minum susu putih diawal 1 Muharram, hal ini tafa’ulan (berharap) meminta agar sepanjang tahun dijadikan tahun yang putih, tahun yang bersih dan tahun melakukan berbagai kebaikan. Wallahu a’lam bi showab

 

Ditulis oleh,

Ahmad Shohibul Muttaqin

Ponpes Darus Salam Songoyudan

Sabtu, 31 Juli 2021

Shalat Tasbih

Bismillah,

Pada dasarnya tata cara pelaksanaan shalat sunnah tasbih tidak jauh berbeda dengan tata cara pelaksanaan shalat-shalat lainnya, baik syarat maupun rukunnya. Hanya saja di dalam shalat tasbih ada tambahan bacaan kalimat thayibah, yaitu membaca tasbih sebanyak 75 kali pada setiap rekaat.

Syekh Zainuddin al-Malibari dalam Fathul Mu’in ‘Faslun fi sholati nafli’ berkata :

Tata Cara Pelaksanaan

Adapun tata caranya secara ringkas adalah sebagai berikut:

1. Setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya, sebelum ruku’ terlebih dahulu membaca kalimat subhânallâh wal hamdu lillâh wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar (selanjutnya kalimat ini disebut tasbih) sebanyak 15 kali.

2. Kemudian melakukan ruku’, pada saat ruku’ membaca tasbih  10 kali.

3. Lalu i’tidal, membaca tasbih 10 kali.

4. Kemudian sujud, pada saat sujud yang pertama membaca tasbih 10 kali.

5. Kemudian bangun untuk duduk diantara dua sujud membaca tasbih 10 kali.

6. Kemudian melakukan sujud yang kedua, membaca tasbih 10 kali.

7. Setelah sujud yang kedua tidak langsung berdiri memulai rekaat kedua, tetapi terlebih dahulu duduk untuk membaca tasbih 10 kali.

8. Setelah itu barulah bangun untuk berdiri kembali memulai rekaat kedua.

 

Dengan demikian maka dalam satu rekaat telah membaca tasbih sebanyak 75 kali. Untuk rakaat yang kedua tata cara pelaksanaan shalat dan jumlah bacaan tasbihnya sama dengan rekaat pertama, hanya saja pada rekaat kedua setelah membaca tasyahud sebelum salam, terlebih dahulu membaca tasbih sebanyak 10 kali, baru kemudian membaca salam sebagaimana biasa sebagai penutup shalat.

Referensi Fathul Mu'in versi pdf

 

Shalat Tasbih Pelebur Dosa

Ulama Maroko Sayyidi Syekh Ahsan al-Ba’qili at-Tijani dalam kitabnya Al-Iroah jilid 1 halaman 143 berkata : “Dan biasakanlah melakukan shalat tasbih, karena dapat melebur dosa hingga bersih tanpa tersisa”.

Adapun tata caranya secara ringkas adalah sebagai berikut :

1. Setelah takbirotul ihrom membaca kalimat subhânallâh wal hamdu lillâh wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar wa la haula wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil adzim” 15 kali, lalu membaca surat Al-Fatihah dan surat al-Ikhlas 10 kali pada setiap rekaat, sebelum ruku’ membaca tasbih 10 kali.

2. Kemudian melakukan ruku’, pada saat ruku’ membaca tasbih  10 kali.

3. Lalu i’tidal, membaca tasbih 10 kali.

4. Kemudian sujud, pada saat sujud yang pertama membaca tasbih 10 kali.

5. Kemudian bangun untuk duduk diantara dua sujud membaca tasbih 10 kali.

6. Kemudian melakukan sujud yang kedua, membaca tasbih 10 kali.

7. Setelah itu barulah bangun untuk berdiri kembali memulai rekaat kedua, sama dengan pelaksanaan pada rekaat pertama. 

Referensi kitab Al-Iroah versi pdf